Tidak semua orang memiliki hewan kesayangan, hewan peliharaan yang jinak karena banyak dari mereka yang tidak suka memelihara hewan karena beberapa alasan tertentu, tapi hal itu tidak berlaku buat aku. Sampai saat ini ada beberapa hewan peliharaan yang ada dirumah karena menurutku merawat mereka hitung-hitung berbagi rejeki karena berbagi tidak hanya kepada manusia saja tapi ke hewan pun juga karena mereka juga merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan hanya saja mungkin derajatnya berbeda dengan manusia.
KUKA merupakan merupakan salah satu hewan peliharaanku yang aku rawat belum sampai satu tahun. Kuka ini aku peroleh dari salah satu temannya ortu yang kebetulan melihara banyak kucing, berjenis kelamin laki-laki, berbulu Kuning dengan berat 5kg dari Ras Anggora. Sejak Kuka sampai kerumah selalu bertengkar dengan Poesa (Nama Kucing Ras Kampung yang sudah aku pelihara dari kecil) keduanya tidak pernah akur, mungkin ada kecemburuan karena sejak datangnya Kuka perhatian ke Poesa jadi berkurang, hehehe.. Maklum mainan anyar.
Sampai suatu hari Kuka sudah mulai berani, Jika pertamanya Poesa yang selalu ngajak ribut, kali ini malah Kuka bertingkah, saat Poesa tidur siang di Sofa ekornya langsung ditarik oleh Kuka. Kadang juga Poesa selalu merebut makanannya Kuka. Begitulah mereka yang tidak pernah mau akur, walaupun sama-sama kucing dengan bulu sama tapi rasnya berbeda.
Kali pertama aku memandikan Kuka selalu mendapat hadiah cakaran, tapi lambat-laun ia mulai mengerti dan meskipun di Shampoo dia diam menikmati kesegaran air, tapi pada suatu ketika Kuka Sakit Pipisnya berwarna merah dan tidak lincah seperti biasanya, namun setelah di bawa ke Klinik Embrio bertemu dengan Vet ternyata Kuka kembali sehat, hasil diagnosa analisa Vet Kuka terkena Kencing Batu, jadi ia di bius Total kemudian di Kateter namun dasar Kuka Mbandel dibius dengan dua kali suntikan iya tetap kebal jalan-jalan.
Selang beberapa hari Kuka pun sehat wal afiat, kembali ngeong-ngeong, jalan-jalan, tidur sana-sini. Semua orang yang melihatnya berseru senang sama Kuka, karena badannya yang besar dan selalu bikin gemesin dengan tingkahnya, dan kadang suka menghilang tapi.
Namun, kebahagiaan itu tak lama Kuka kembali sakit, muntah-muntah tidak mau makan cuma minum saja jadi aku siasati dikasih air gula biar tetap segar. Maunya tidur di tempat-tempat yang dingin, Kamar mandi jadi pilihannya. Sehari tidak makan sama sekali badannya langsung kurus. Tepat pada hari jumat hari kedua Kuka sakit tetap tidak mau makan, muntah, tidak bisa pipis maupun BAB, minum pun kadang mau kadang tidak, kadang malah dibuat merendam badannya. Tak ada pilihan lain saya menghubungi Vet untuk dibawa ke klinik tapi ternyata Vetnya pulang kampung, di klinik pun tak ada dokternya dan Vet itu mulai mendiagnosa dari beberapa penjelasannku sesuai petunjuknya, Vet menyuruhku memeriksa perut Kuka padat apa tidak, ternyata tidak, trus ia juga menyuruhku memeriksa di perutnya ada benjolan keras apa tidak, setelah aku periksa ternyata benar ada benjolan sebesar bola tenis di perunya bagian belakang. Hasil diagnosa sementara Kuka penyakit kencing bantunya kambuh, ia muntah-muntah karena lambungnya luka kemudian Vet memberi resep jarak jauh sembari memesan kepadaku untuk membawa Kuka hari senin ke Klinik karena Kuka sakit ketika Weekend jadi tidak dapat dokter L. Tanpa pikir panjang aku langsung membeli obat-obat yang di suruh oleh Vet dengan spet 1cc.
Hari pertama diberi obat itu Kuka kembali mengeong tapi tetap muntah tidak mau makan maupun minum. Dan Finally hari minggu kuka bak Mayat Hidup, tidak mengeong semua obat yang diberi kembali di muntahkan dan tidak mau makan, kalau boleh memilih rasanya lebih baik aku yang sakit tidak tega kalau harus melihatnya Sakit, badannya lemas, tak berdaya, tak berbunyi sama sekali. Mungkin ia kesakitan sekali tapi aku tidak tau apanya yang sakit dan aku harus melakukan apa untuk menolongnya, sementara tidak ada Vet. Sempat terbias di pikiranku “Tuhan, Jika memang Engkau lebih sayang sama Kuka maka hamba rela jika engkau ingin mengambilnya dari ku”. Karena aku tidak tega melihatnya dan selalu membuat aku sedih kalau melihat keadaanya .
Tepat Minggu malam Kuka menghembuskan nafas terakhir, aku kuburkan Senin pagi di kebun dekat rumah, semua prosesi pemakamannya adikku yang mengurus karena aku tidak tega.
RIP Kuka, Kita semua menyayangimu.. sekarang sudah tinggal cerita tentangmu.. ( Memories of Kuka, RIP Kuka 11-05-2015)
ikut berduka membacanya…
kasihan kuka
:'( iya kasihan sekali