Senja hari ini begitu memerah. Laksana bara api yang ingin memanggang ku hidup-hidup. Namun tiba-tiba, guntur datang menggelegar, memecah kesunyian yang baru saja begitu damai ku rasa. Sedamai padang hijau yang dihiasi aneka bunga warna-warni dengan harum yang semerbak. Hujan pun turun dengan deras. Pertanda hari ini tidak akan terlewati terlalu panas seperti hari kemarin. Dan pertanda pula bahwa tak lama lagi musim panas ini pun akan berganti dengan musim dingin.
Ku ambil buku catatan kecil yang ada diatas meja belajarku. Ku buka satu demi satu halaman yang ada didalamnya. Sudah satu tahun lalu buku itu aku kotori dengan segala uneg-uneg yang ada dalam hati ku, yang selalu menjadi tempat curhat atas segala resah dan gelisah, tempat ku tumpahkan segala sedih, senang, marah, tawa, canda, tangis, duka, bahkan dendam, dan tak lupa pula rasa rindu ku terhadap orang-orang terkasih yang untuk beberapa saat kedepan akan berada jauh dari ku.
Lembar-lembar putih buku ini seakan menjadi saksi hidup akan perjalanan hidup yang telah aku lalui setelah aku jauh pergi merantau ke kotai orang satu tahun belakangan ini. Sebirat senyum sering tersungging dibibir kecil ku ketika ku baca apa yang pernah aku alami selama aku berada jauh dari tanah kelahiranku. Pernah suatu waktu aku merasa marah pada diri sendiri hingga aku memutuskan untuk tidak menyentuh makan, hanya minum. Tapi akhirnya aku jatuh sakit. Pernah pula aku merasa senang banget saat orang yang ku sayangi selalu menemaniku dan selalu bersama ku. Ada pula saat dimana aku merasa kangen akan kasih sayang dari orang yang aku sayangi saat orang itu meninggalkan aku. Aku menangis disudut kamar, membanyangkan angin malam yang dingin. Aku kembali menangis. Namun sesaat aku teringat nasehat bunda dan teman-temanku bahwa ku tak boleh menangis atau menyesali diri saat sesuatu terjadi diluar keinginan hati.
Akhirnya aku sadar, ternyata mencurahkan perasaan ke dalam tulisan itu ada manfaatnya juga. Aku jadi lebih bisa mengintrospeksi diriku dengan membaca setiap kejadian yang bisa aku tuliskan. Aku juga lebih bisa mulai mengenal siapa aku dan mulai belajar untuk sedikit memperbaiki sikap dan tingkah laku ku yang mungkin masih belum baik.
boleh juga nich… ajari dongk
hehehehe…. bisa aja nech…
Wow, that’s great…
Don’t forget to write the story
we’ve talked. Ok