Semakin hari tantangan #10daysforASEAN semakin berat, tapi semakin asyik aja menambah pengetahuan pastinya. Setelah kemarin jalan-jalan Malaysia hari ini para peserta diajak jalan-jalan ke Myanmar, trus besok kira-kira kemana yah???
Topik hari ini tentang Visa ini nih kata miminnya: “Hampir semua negara di ASEAN, telah membebaskan pengurusan visa bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke negaranya, namun tidak dengan Myanmar. Kenapa ya, berwisata ke Myanmar tidak cukup dengan mengandalkan paspor saja? Perlu atau tidak visa bagi perjalanan wisata?”. Pas baca bikin geleng-geleng kepala deh, boro-boro ngerti masalah Visa jalan-jalan ke luar negeri aja belum pernah, jadi harus ekstra untuk mencari informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan visa #Curhat.
Setelah menelusuri di mbah google, visa itu serupa tapi tak sama dengan paspor, samanya karena sama-sama digunakan untuk perjalanan keluar negeri. Visa adalah sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah negara memberikan seseorang izin untuk masuk ke negara tersebut dalam suatu periode waktu dan tujuan tertentu, sedangkan Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang dari suatu negara yang memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar negara.
Dinegara-negara ASEAN hampir semua anggotanya membebaskan visa dinegaranya sehingga wisatawan asing dapat dengan mudah berkunjung atau berwisata asalkan mereka memiliki paspor. Tapi peraturan ini tidak berlaku untuk Negara Myanmar. Kalau mau berwisata ke Myanmar kita diwajibkan memiliki Visa padahal untuk mengurus visa banyak sekali syaratnya dan itupun masih belum tentu langsung terkabulkan tergantung kelengkapan syarat-syarat yang harus kita lengkapi. Jadi bisa terbayangkan betapa ribetnya untuk mengurus Visa. Seharusnya dengan hanya menggunakan paspor para wisatawan bisa dengan bebas berkunjung kenegara-negara yang ingin dituju, dan ini menjadi harapan bagi semua wisatawan karena tidak ribet haruskesana-kesini dan menunggu, karena kata pepatah “Menunggu itu membosankan”.
Keharusan memiliki visa saat mau berkunjung ke Myanmar ini disebabkan oleh berbagai alasan. Alasan yang paling akurat karena Myanmar merupakan “Negara baru” di Asia, ASEAN terutama, jadi bisa dipahami bahwa mereka selektif untuk mengijinkan orang asing masuk ke negaranya, termasuk bagi turis, selain itu di Myanmar juga tidak sebebas di Indonesia yang warganya dapat berceloteh dengan bebas, mereka sangat mengikat jika ada kata yang menyinggung atau kata-kata yang kritis maka penjara tempatnya. Menurut yang saya baca tidak sulit juga mendapatkan visa Myanmar, syaratnya tidak terlalu banyak dan rumit, tidak membutuhkan waktu lama, dan mereka juga tidak terlalu selektif sampai harus banyak menolak permintaan visa terutama visa turis. Jadi mungkin ini bisa sedikit lega bagi mereka yang akan berkunjung ke Negara tersebut.
Jika ditanya penting tidaknya, perlu tidaknya visa bagi perjalanan wisata, menurut analisa saya ini tergantung pada negaranya. Namun alangkah lebih baiknya jika dibebaskan karena ini adalah harapan para wisatawan dari berbagai Negara sebab ini erat hubungan dengan sector pariwisata dan pendapatan Negara.
Mengingat semakin hari semakin banyak sector wisata yang ditemukan dalam Negara-negara ASEAN, dan pendapatan dari sector tersebut juga semakin meningkat maka kebebasan visa ini sangat menguntungkan. Karena akan semakin banyak wisatawan yang berasal dari ASEAN bebas melintasi batas negara-negara tersebut dengan bermodal paspor saja sehingga ini dapat menan.mbah devisa bagi Negara tersebut diluar pendapatan pajak.
kirain visa yang biat transaksi di bank gitu 😀
eh ternyata buat masuk negara 😀
hehehehe
gagal paham
pantes mastahnya malah bingung pas aku tanyain.. wkwkwkwk