Dunia ini aneh, begitu beberapa orang menyebutkannya. Isinya juga bermacam-macam, berwarna-warni. Begitu juga dengan bahasa selain bahasa yang sering didengar waktu diucapkan oleh sekian banyak manusia, bahasa tubuh, ada juga bahasa bunga. Pernah mendengar bahasa bunga? Memang bunga itu punya mulut? Bagaimana cara dia ngomong?? Bunga juga makhluk hidup kaleee….
Hehe.. itu hanya perumpamaan saja, manusia sering kali melihat kehidupannya dan alam semesta sebagai simbol atau di majaskan personifikasikan lebih tepatnya, tapi hal ini dilakukan secara langsung pada bendanya dan akan abadi penyimbolannya. Di alam semesta ini terdapat banyak simbol-simbol yang digunakan untuk mewakili hal lain, atau dengan kata lain menjadikan sesuatu yang awalnya tidak bermakna menjadi mempunyai makna yang luar biasa.
Berbicara tentang bahasa masih ingat kalau bahasa itu terdiri dari signifiant (penanda) dan signifie (ditandai) keduanya akan melahirkan sebab-akibat. Manusia juga sering menyimbolkan sesuatu, seperti halnya mereka menyimbolkan sesuatu dengan bunga sehingga akhirnya disebut dengan bahasa bunga. Bahasa bunga adalah suatu bahasa dengan menggunakan bunga sebagai penandanya, dalam bahasa bunga, bunga memiliki makna-makna yang lain dari pada dirinya sendiri. Dengan kata lain bunga adalah benda yang diimbuhi suatu makna yang lebih dari awalnya.
Contohnya bunga mawar, walaupun mawar banyak sekali macam dan warnanya namun tiap warna memiliki makna yang berbeda-beda. Misalnya bunga mawar merah, mawar merah bisa diartikan sebagai lambing cinta. Mawar yang warnanya berbeda juga akan mengatakan hal yang berbeda juga. Padahal dalam dirinya sendiri kita akan bingung apa beda mawar dan melati toh sama-sama bunga. Namun walaupun demikian ada alasan kenapa mawar merah disebut lambang cinta sedang melati tidak, deskriminasi kali yak….
Alasannya sangat simple karena asal mula budaya dan bentuk fisik dari mawar itu sendiri yang mengakibatkan hal demikian. Seperti kita juga tau melati selalu dilambangkan dengan kesucian karena warnanya yang putih dan berbau khas. Begitu juga dengan bunga bangkai atau Raflessia Arnoldi bunga ini tidak dijadikan lambang cinta walaupun sangat langka karena alasan budaya dan asal muasalnya.
Nah.. sekarang mari kita belajar bahasa bunga, mungkin suatu saat nanti akan muncul bahasa-bahasa dari makhluk-hidup lainnya. 🙂