Mendengar kata Chechek pastinya akan membayangkan chechek yang terbuat dari kulit sapi kadang ada yang menyebutnya Krecek, biasanya dijual di pasar dalam bentuk lembaran atau kadang dijual sudah dalam olahan berbumbu sambal goreng atau ditusuk seperti olahan sate. Hm.. siang-siang nulis tentang makanan bikin cacing di perut dangdutan sambil membayangkan makan Krecek atau Chechek.
Nah.. Chechek yang aku maksud merupakan salah satu makanan tradisional khas Sampang. Yang aku sendiri baru ngerti kalau itu namanya chechek, padahal sudah sering melihatnya. Chechek ini juga ada yang menyebutnya dengan masakan Dun-adun, tapi lebih terkenal dengan sebutan Chechek Tajin.
Chechek sendiri adalah bubur santan yang berwarna kuning yang disajikan dengan lontong dan taburan bawang goreng, bahan yang digunakan dalam pembuatan chechek cukuplah sederhana seperti bawang putih, bawang merah, lengkuas, kunyit (sebagai pewarna), santan, dan tepung terigu. Bisa ngebayangin kan bagaimana rasanya, yang paling terasa adalah rasa santannya karena santan yang digunakan adalah santan kental.
Jika Ingin menikmati makanan ini harus berlomba dengan mentari pagi, karena penjual chechek biasa membuka lapaknya saat pagi hari berkisar jam 05.00 pagi di pingggir jalan utama kota Sampang . Biasanya penjual Chechek juga merupakan penjual nasi pecel jadi tidak sulit untuk mencarinya. Harga chechek sangat relatif murah, lebih mahal harga perkiran kalau masuk ke Mall, berkisar Rp 2.000,- sampai Rp 3.000,- sudah bisa menikmati satu porsi Chechek lengkap dengan bawang gorengnya
Gimanay ya rasanya? heheheh #icipicip
Rasanya gurih trus kenyal-kenyal kayak bubur gitu kak.. Ayoo main-main ke sampang
apa itu ya mbak, belum pernah nyoba, soale gak ada juga di bogor
Ayo mbak main-main ke Madura.. Nanti tak ajak kuliner makanan ini