Setelah maraton 9 hari, kini tibalah pada hari terakhir lomba #10daysforASEAN rasanya lega banget bisa tidur nyenyak sembari menanti pengumuman dari panitia. Eits… tapi jangan senang dulu ini postingan belum kelar dibuat. Ternyata saya sudah jalan-jalan ke-9 negara, genap 10 hari ini yaitu ke Jakarta sampai-sampai 2 hari berturut-turut saya nerima sms dari teman saya nanyain keberadaanku, dikira saya jalan-jalan ke luar negeri beneran, hanya senyum balasanku sambil berucap kata Amiiinn. Tapi semua itu hanya lewat dunia maya saja.
Untuk tema kali ini dipilih Jakarta, ibukota negara Indonesia, yang juga menjadi markas ASEAN Secretary bertempat di Jalan Sisingamangaraja 70 A, Jakarta Selatan. Keberadaan markas ASEAN Secretary di Jakarta merupakan suatu kepercayaan bahwa Indonesia bisa menjadi penghubung antar negara-negara anggota ASEAN atau Diplomatic City of ASEAN
ASEAN (Association of South-East Asia Nations) adalah perkumpulan negara-negara sedang berkembang yang mempunyai peran penting dalam pertumbuhan ekonomi di Asia-Pasifik, Stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN beberapa tahun terakhir bisa membuktikan kekuatan ekonomi di masa depan. Dideklarasikan di Bangkok pada tanggal tanggal 8 Agustus 1967 dengan dihadiri oleh perwakilan dari 5 negara yaitu Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), Narciso R. Ramos (Filipina), S. Rajaratnam (Singapura) dan Thanat Khoman (Thailand). Yang setelah beberapa lama kemudian menyusullah Negara-negara lainnya hingga genap berjumlah sepuluh Negara.
Menurut teman-teman blogger mengapa Jakarta bisa terpilih sebagai Diplomatic City of ASEAN? Apa dampak positif dan negatifnya bagi Indonesia khususnya Jakarta?
Kantor Sekretariat ASEAN sudah berdiri di Jl. Sisingamangaraja No.70A Jakarta Selatan sejak tahun 1981. Gedung ini resmi digunakan oleh Bapak (alm.) H.M.Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Presiden RI. Sebelumnya, Sekretariat ASEAN didirikan oleh Para Menteri Luar Negeri ASEAN pada bulan Februari 1976 di Gedung Departemen Luar Negeri Indonesia di Jakarta ini merupakan suatu kepercayaan bahwa Indonesia bisa menjadi penghubung antar negara-negara anggota ASEAN atau Diplomatic City of ASEAN.
Sebenarnya berdirinya markas ASEAN Secretary bukan sebuah hadiah ataupun sebuah kebetulan, didirikannya markas ASEAN di Indonesia melalui beberapa alasan, alasan terpenting adalah karena Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar di ASEAN selain itu Indonesia adalah satu-satunya negara di ASEAN yang tergabung dalam G20, karena dua alasan yang sangat mendasar inilah Indonesia atau Jakarta terpilih sebagai Diplomatic City of ASEAN.
Namun dibalik terpilihnya Jakarta sebagai Diplomatic City of ASEAN pastinya akan menimbulkan dampak bagi Indonesia khususnya bagi Jakarta sebagai tempat markas ASEAN itu berdiri kokoh, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positifnya Indonesia khususnya Jakarta akan semakin dikenal oleh Negara-negara lain khususnya Negara-negara anggota ASEAN, dan akan semakin banyak berinteraksi dengan Negara luar. Dengan adanya hal ini, wisatawan asing yang datang ke Indonesia akan semakin meningkat. Tingginya angka wisatawan asing akan meningkatkan pula perekonomian masyarakat Indonesia. Karena hal itu akan berpengaruh juga pada pendapatan masyarakat disekitar lokasi wisata, sehingga roda perekonomian akan semakin lancar dan kesejahteraan ekonomi akan meningkat sehingga tingkat keamanan di Indonesia juga akan semakin ditingkatkan.
Selain dampak positif diatas adanya dampak negatif yang timbulkan, seperti yang sudah kita ketahui Jakarta merupakan kota metropolitan yang selalu bermasalah dengan kemacetan, jika tingkat perekonomian masyarakat di Jakarta meningkat maka akan semakin banyak orang yang mengais rejeki ke Jakarta sehingga pertumbuhan penduduk disana akan semakin banyak. Selain itu karena Markas ASEAN berada di Jakarta maka Jakarta akan menjadi pusat perhatian Negara-negara didunia baik segi ekonomi maupun politik sehingga Jakarta mau tidak mau harus mengikuti kemajuan dalam segala aspek.
Kesiapan apa saja yang perlu dilakukan oleh Jakarta sebagai tuan rumah dari Perhimpunan Bangsa-bangsa ASEAN?
Jika membahas masalah kesiapan apa saja tentunya jawaban terbaik dan terdepan adalah pembenahan infrastruktur karena meskipun kota metropolitan yang juga merupakan ibu kota Negara masih banyak infrastruktur di Jakarta yang masih terbengkalai, meningkatkan kemampuan SDM karena ini sangat penting sekali jangan sampai masyarakat Jakarta yang dikenal sebagai Diplomatic City of ASEAN masyarakatnya malah tidak mengerti apa itu ASEAN, selain itu juga harus mengenalkan Jakarta pada Negara-negara lain sebagai bentuk promosi agar nantinya banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.
Dengan cara-cara sederhana seperti diatas maka Jakarta pasti mampu sebagai tuan rumah dari Perhimpunan Bangsa-bangsa ASEAN.
wah mantab semua serial tulisannya tentang ASEAN. sampe istriku tanya, “Pa, mbak Aiko itu dapat liburan tour keliling ASEAN ya?”, “kenapa ma?”, “Lha itu, tulisannya tentang ASEAN terus beberapa hari ini”
hehe..ini ikutan lomba om yang di adain sama aseanblogger.com #10daysforASEAN sapa tau dewi fortuna berpihak padaku,, hihi ada-ada tante dokter, tapi emang banyak yang mengira gitu om.. pokoknya Amiiinnn semoga bisa tour keliling ASEAN beneran