Slogan BAHARI memang sering disalah artikan sebagai Banjir Setiap Hari, bahkan ada beberapa teman saya yang bilang kalau Slogan BAHARI sebaiknya diganti jadi BERSERI but apa itu bisa merubah kenyataan yang ada??. Hujan sebenarnya berkah Tuhan untuk umat diseluruh jagat raya ini namun karena berbagai ulah manusia hujan akan berubah menjadi ujian yang harus dijalani. Sampang merupakan salah satu Kabupaten di Madura yang letak tinggi kotanya dibawah permukaan laut dan lebih rendah dari daerah sekitarnya mungkin sama halnya dengan Negara Belanda yang sebagian wilayahnya berada dibawah permukaan laut. Namun untuk urusan planologi warga Sampang kalah jauh dengan Negara Belanda dan oleh karana itulah Sampang menjadi salah satu kota yang disukai oleh banjir.
Api bisa dilawan dengan air, namun ketika air yang menyerang kita hanya mampu menerima kenyataan ini. Air mengalir sesuai dengan hukumnya yaitu mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah, bagian utara dan bagian timur kota Sampang berbatasan langsung dengan bukit sedangkan bagian selatan berbatasan dengan laut, air dari bukit bagian utara berkumpul mengalir melalui sungai kemuning, sedangkan bagian timur berkumpul melalui sungai Dha’ Bukor dan keduanya menyatu di sungai Dha’ Sar Pao. Sungai ini berada tepat ditengah kota, air dari sungai ini akan berakhir dilaut, namun jika keadaan laut pasang dan air disungai tingggi maka sungai ini akan meluap dan kota Sampang akan menjadi korbannya. Jadi meskipun hujan tidak mengguyur kota Sampang tidak usah heran jika tiba-tiba Sampang banjir, karena kemungkinan besar di Sampang utara hujan deras. Jadi inilah sebenarnya penyebab terjadinya banjir di kota Sampang bukan karena slogan BAHARI-nya.
Banjir tertinggi terjadi pada tahun 2001, namun kejadian pahit itu kembali terulang lagi pada tanggal 7-9 April 2013 dengan ketinggian air +/- 3m dan 7 orang jadi korban dalam bencana ini. Sebelum tanggal itu banjir sudah terjadi pada tanggal 3 April tapi hanya banjir kecil yang dianggap biasa. Setelah banjir 3m itu air datang kembali pada tanggal 13 kemudian tanggal 15-16 dan tanggal 18-19 april 2013 serta hari ini tanggal 23 april 2013. Jadi lengkap 6 kali mungkin inii menjadi rekor karena sebelum-sebelumnya tidak pernah terjadi banjir yang to be continue seperti halnya bulan ini, meskipun bukan di ibu kota disampang pun juga dikenal sebagai banjir kiriman.
Beberapa jalan akses banyak yang lumpuh total akibat banjir ini, yang paling terancam lumpuh total jalan yang menghubungkan Sampang dengan kec.Omben, jarak yang biasanya hanya ditempuh dengan motor sekitar 15 menit langsung berganti jadi 1 jam lebih baru sampai karena harus mendakir bukit Gunung Maddah. Selain itu banjir juga menghambat aktifitas sekolah apalagi pas musim UAN, sekolah yang menjadi langganan banjir banyak yang mengungsi demi melaksanakan UAN, seperti halnya SMKN 1 Sampang yang mengungsi ke SMPN 1 Sampang karena air menggenangi sekolah tersebut.
Kadang terlintas pikiran konyol apa mungkin banjir yang melanda kota Trunojoyo ini efek dari April Mop?? Atau karena tahun ganjil yang bertepatan dengan tahun ular air?? Hmmm… Entahlah… Pray For Sampang Semoga cuaca cerah kembali seperti biasanya karena minggu ini bertepatan dengan bulan purnama yang biasanya air laut juga tinggi, sehingga jika terjadi banjir akan sulit sekali untuk surut seperti halnya yang tejadi di tahun 2001.
astaghfirullah.. semoga gak terulang lagi ya, wah sedih juga. kapan hari pas banjir malah dikirimi foto dari temen di sampang, pas dia manjat genteng, lantai 1 sudah tenggelam katanya. aduh kasihan..
Amiinn.. semoga demikian om, kasian sekali mereka, mereka juga banyak yang mengeluh karena banyak yang kelaparan..
Ya Allah semoga tidak terulang kembali….
amiiinn
Kok rekor MURI? Emangnya ada yg bisa ngalahin Sampang Bahari?
nah trus opo?? itu juga aku kagak tau??
Kalau bajir sudah jadi kebiasaan sehari-hari, ga ada yg luar biasa lagi. Justru kalau Sampang ga banjir dalam setahun, itu baru perlu dicatat MURI 😀
itu sulit bang