Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, maka perkembangan teknologi semakin berkembang, ini juga berpengaruh pada perkembangan dalam dunia literasi keuangan yang semakin memudahkan para nasabahnya. Keadaan seperti ini sebenarnya bak pisau bermata dua selain memberikan kemudahan bagi masyarakat juga membuat oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab semakin merajalela. Ada banyak dampak positif yang ditimbulkan dari hal ini dan bisa kita nikmati dalam kehidupan sehari-sehari seperti semakin banyaknya e-commerce yang pembayarannya juga menggunakan e-banking, tidak hanya dalam dunia perbelanjaan saja bahkan dalam dunia belajar-mengajar juga sering kita dengar adanya e-learning, dan mungkin masih banyak contoh-contoh lain yang tentunya semua ini sangat efisien dan sangat praktis.
Jika dulu transaksi perbankan masih harus antri ke teller atau mesin ATM sekarang sudah cukup sekali genggaman saja sudah bisa melakukan berbagai transaksi baik transfer, tarik tunai, menabung ataupun melakukan pembayaran. Jika ada dampak positif pastinya juga ada dampak negatifnya yaitu semakin maraknya kejahatan siber. Oleh karena itu kita harus menjadi Nasabah Bijak agar dapat terhindar dari kejahatan siber yang semakin marak akhir-akhir ini.
Kejahatan Siber Apaan Sih
Kejahatan siber atau dikenal juga dengan istilah cyber crime adalah suatu kejahatan virtual yang dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan internet dan teknologi, sehingga akan mendapatkan beberapa akses illegal terhadap suatu transmisi data. Kejahatan siber biasanya dilakukan oleh berbagai oknum hacking yang mulai dari sekedar iseng meretas data hingga yang beneran serius sehingga nantinya akan merugikan berbagai pihak , kejahatan siber akhir-akhir ini kerap kali terjadi di dunia finansial, biasanya pelaku kejahatan menggunakan teknik social engineering yang merupakan teknik manipulasi dengan memanfaatkan kesalahan manusia untuk mendapatkan akses informasi baik berupa data pribadi maupun data-data berharga lainnya.
Jenis-jenis Kejahatan Siber
Namanya juga kejahatan pastinya ada banyak jenisnya, dan kita harus hati-hati serta waspada, oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui jenis-jenis kejahatan siber, ada banyak jenis kejahatan siber yang biasanya terjadi diantaranya:
Skimming
Merupakan pencurian dana dengan cara menggandakan data nasabah melalui mesin ATM, ini melakukan pencurian informasinya melalui strip magnetic kartu kredit/debit, oleh karena itu sebagai antisipasi gunakan ATM di tempat umum bukan yang sepi.
Phising
Akhir-akhir ini phising yang sangat banyak terjadi, pelaku kejahatan melakukan penggandaan data nasabah melalui layanan internet banking, SMS maupun penyebaran link. Biasanya di iming-iming dengan memenangkan hadiah.
One Time Password (OTP)
OTP merupakan kode sementara yang biasanya digunakan sebagai verifikasi pada handphone. Kejahatan OTP juga kerap kali terjadi, baik melalui WA maupun SMS. Oleh karena itu penting bagi kita untuk tidak memberikan kode OTP pada siapapun, kejahatan melalui OTP ini kerap kali terjadi dengan memanfaatkan situs e-commerce
Vishing (Voice Phising)
Kenali bahasanya, karena biasanya pelaku kejahatan siber akan sedikit memaksa kita dan bahasanya seakan-akan mempermainkan emosi agar kita lalai dan mengikuti intruksinya. Vishing ini merupakan kejahatan dimana pelaku akan menghubungi korban melalui telepon dan mengaku dari pihak bank.
Sim Swap
Merupakan pencurian data dengan cara mengambil alih nomor HP untuk mengakses akun perbankan kita
Kenali Modus Kejahatan Siber
Waspada dan jangan baper, mungkin kata-kata ini terlalu tapi maraknya kejahatan siber membuat kita selalu waspada apalagi jika ada WA, SMS ataupun email yang meminta kode aneh-aneh, karena sebenarnya itu adalah salah satu modus dari kejahatan, sebagai nasabah bijak kita perlu banget mengenali modus-modus dari kejahatan siber. Mereka biasanya akan memancing korban agar memberikan informasi pribadinya tanpa disadari, ada banyak cara secara persuasif yang biasanya dimanfaatkan agar korban lengah dan mereka memanfaatkan itu, biasanya mereka memanfaatkan emosi dan ketidakhati-hatian korban sehingga nantinya korban bisa mengikuti semua intruksi yang diberikan. Ada beberapa modus yang biasanya mereka pakai diantaranya:
Info perubahan tarif transfer bank
Biasanya para pelaku kejahatan siber akan menyamar jadi pegawai bank, sehingga memudahkan untuk menjalankan aksinya, mereka biasanya memberikan informasi mengenai adanya perubahan tarif transfer dan meminta nasabah untuk mengisi sebuah formulir melalui sebuah link yang sudah disiapkan, biasanya di formulir itu akan meminta data pribadi seperti PIN, OTP serta password.
Tawaran menjadi nasabah prioritas
Berhati-hatilah saat menerima telepon dari orang yang tidak dikenal apalagi jika logat suaranya semacam orang melakukan penawaran, aku pribadi pernah mengalaminya, untungnya masih berpikiran jernih, entah dari mana mereka mendapatkan nomor WA pribadiku, mereka langsung tau nama lengkapku dan foto profil yang digunakan merupakan salah satu logo perbankan yaitu BRI, untungnya beberapa hari sebelumnya aku pernah membaca story milik teman-teman pegawai BRI yang secara tidak langsung sebagai penyuluh digital dengan memanfaatkan story WA. Mereka melakukan penawaran upgrade untuk menjadi nasabah prioritas, menjelaskan ini itu dan segala macamnya kemudian meminta nomor ATM, PIN, OTP nomor CVV/CVC dan password.
Akun layanan konsumen palsu
Adanya media social tentu tak luput dari sasaran pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka kadang memanfaatkan media social untuk mengelabuhi nasabah. Yaitu dengan cara membuat akun media social palsu yang mengatasnamakan sebuah bank resmi. Mereka biasanya muncul saat nasabah menyampaikan keluhan bank tersebut, kemudian menjadi pahlawan dengan menawarkan bantuan penyelesaian keluhan itu kemudian mengarahkan untuk membuka website palsu atau meminta data pribadi.
Tawaran menjadi agen laku pandai
Tidak jarang orang ingin bermitra dengan suatu bank, apalagi jika mereka memiliki usaha. Ini juga tidak luput jadi sasaran pelaku kejahatan siber. Biasanya mereka akan menawarkan untuk menjadi agen laku pandai dengan persyaratan yang sangat mudah. Biasanya nasabah akan dimintai sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC
Bersama BRI Dukung Untuk Menjadi Nasabah Bijak
BRI merupakan salah satu bank milik pemerintah yang tersebar di seluruh Indonesia, Lokasinya biasanya mulai dari kota-kota besar, kabupaten hingga ditingkat kecamatan bahkan untuk lokasi yang sulit terjangkau biasanya BRI membuka layanan Teras BRI, banyak agen-agen BRILink yang turut menjadi mitra dari bank satu ini, mereka biasanya tersebar dimana-mana dengan tujuan memudahkan masyarakat untuk melakukan berbagai macam transaksi.
Dengan semakin maraknya kejahatan di dunia maya yang sering mengatasnamakan perbankan, kini BRI juga berperan sebagai penyuluh digital salah satunya dengan mendukung gerakan #NasabahBijak. Gerakan ini hadir untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas mengenai literasi keuangan agar masyarakat lebih waspada terhadap modus-modus kejahatan yang sering kali terjadi di dunia perbankan.
Thanks for Information